Pukul 17.00 WIB langsung aja berangkat naik sepeda motor buntut ku, kali ini saya pergi ke rumah teman saya yang berada di kota purwodadi,kabupaten grobogan. Perjalan yang membuat saya senam jantung di perjalanan,karena lampu motor saya mati dan sedangkan sepanjang jalan menuju purwodadi sangat gelap dan kiri dan kanan adalah hutan,dan jarang manusia. Dengan bermodal nekat dan PeDe, saya dan teman saya tetap berlanjut karena tidak mungkin kami berhenti di tengah jalan,,,haduwww,,,,kiri dan kanan gelap,,liat kedepan juga gelap,,,untuk yang depan adalah teman saya, karena dia sudah hafal jalan, sampai jalan yang berlobang aja hafal. Hadduuww,,,alhamdulillah,,ada mobil dibelakang yang sedikit memberi penerangan. Siapa yang gak takut dijalan cuma ada aku dan temen ku, cwe-cwe berdua lagi! Setelah 2 jam perjalan dengan jalan yang sedang di perbaiki, akhirnya sampai juga dirumah temenku tepat pukul 19.10 WIB. Sesampainya di rumah teman, langsung dech saya mandi dan istirahat sebentar. Tak sabar lagi,saya pergi keluar bersama teman saya untuk mencari bakso di dekat pasar purwodadi. Yyyuummmyyy,,,,,enaknya. Wah habis dech baksonya,,,sruuppuutt,,,waduh kok es tehnya juga abis,,berdiri dan bayar dech. Udah kenyang ne! lanjut lagi jalan-jalan. Muter-Muter alun-alun purwodadi, mata ku melirik ke kiri jalan,,,nah kok di kantor bupatinya rame ya! Belok dech,karena penasaran,,oh ternyata ada pagelaran pertunjukan wayang kulit,,tapi sayang yang melihat tak seramai kalo lagi melihat band.
|
kantor bupati grobogan |
Setelah puas liat wayang di kantor bupati grobogan, langsung aja menuju ke simpang lima buat nongkrong disana. Rame juga di simpang lima, macam-macam orang disini dari anak-anak sampai yang tua-tua. Tempat yang cukup nyaman untuk beristirahat dengan melihat menara yang berdiri disini.
|
menara simpang lima |
Setelah puas menikmati dinamika kehidupan disekitar tugu simpang lima, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke rumah teman saya untuk beristirahat. Sebelum tidur,saya berbincang-bincang dengan teman saya,dan teman saya bercerita bahwa ketika waktu subuh akan banyak orang yang berjualan sweeke atau katak untuk dimakan disepanjang pinggir alas purwodadi. Akan tetapi karena bangun kami kesiangan yaitu pukul 5.00 WIB, akhirnya pupus dech harapan saya untuk melihat pasar sweeke. Ya,sudahlah! teman saya akhirnya mengajak saya berjalan-jalan mengelilingi desanya dan menuju desa bandungharjo. Melewati hutan pohon minyak kayu putih dengan jalan yang penuh bebatuan sekitar 30 menit akhirnya sampai juga disebuah sungai yang airnya berwarna coklat,dan melihat 4 orang sedang mencuci. Lalu teman saya menunjukan saya jalan ke bawah.Wow...amazing! saya melihat struktur batu yang keren dengan air terjun kecil di sampingnya. Sambil duduk dan menikmati pemandangan sejenak dan melihat aktivitas warga di sekitar. Setelah puas bermain di sungai lalu kami melanjutkan perjalanan selama 35menit ketempat yang tersembunyi dibelakang bukit. Tempat ini dahulunya adalah tempat wisata,akan tetapi sekarang tempat ini tidak lagi digunakan. Tak terawat itulah kata yang keluar dari mulut ku. Tak jauh dari tempat duduk yang saya tempati,saya melihat seperti sesuatu yang dipagari oleh penduduk sekitar. Dan oh,,,ternyata itu adalah punden. 10 menit berlalu saya melihat punden ini, dan teman saya mengatakan jika di bawah sana ada sebuah danau kecil yang bagus. Hmmmmm, penasaran juga ni saya! akhirnya saya turun dengan ditemani satu teman. Dengan nafas ngos-ngosan,akhirnya terbayar juga dengan pemandangan yang cukup menarik. Sayangnya juga, danau ini juga tidak terawat!
|
struktur batu |
|
bandung harjo place |
|
danau |
ini adalah tempat yang tersembunyi!
kayaknya di purwodadi nggak ada alas deh... kalo gundih ada... :D
BalasHapushiihhiiih,,,bukanya itu masih ikut purwodadi ya?
BalasHapusmasuk ke kabupaten grobogan tapi bukan kecamatan purwodadi *ngelirik foto pertama* :D
BalasHapusmemang sih biasanya orang menyebut kabupaten grobogan itu purwodadi, tapi sebenarnya nggak selalu begitu adanya...
btw salam kenal :D
okay bro
BalasHapus